konsep Pesantren agrowisata berbasis pemberdayaan masyarakat
PROPOSAL PENGEMBANGAN PESANTREN AGROWISATA BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
LOKASI: KABANDUNGAN, SUKABUMI
1. Latar Belakang
Kabandungan, Sukabumi memiliki potensi alam yang melimpah dengan iklim yang sejuk dan lahan yang subur. Namun, potensi ini belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat sekitar. Salah satu cara untuk memaksimalkan potensi ini adalah dengan mengembangkan konsep pesantren agrowisata, yang menggabungkan pendidikan agama, praktik pertanian, dan pariwisata edukatif. Pesantren agrowisata ini akan menjadi pusat pembelajaran sekaligus pemberdayaan masyarakat sekitar, memberikan dampak ekonomi dan sosial yang positif.
2. Tujuan Program
Meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar melalui kegiatan agrowisata.
Mengintegrasikan pendidikan agama dengan praktik pertanian dan kewirausahaan.
Membentuk generasi santri yang memiliki keterampilan agribisnis dan mampu mengembangkan potensi desa.
Menjadi destinasi wisata edukasi yang menawarkan pengalaman berkebun, bertani, dan mempelajari nilai-nilai Islam.
Membangun kolaborasi antara pesantren dan masyarakat sekitar dalam pengelolaan agrowisata.
3. Konsep Pesantren Agrowisata
Pesantren Agrowisata berbasis pemberdayaan masyarakat akan terdiri dari:
Zona Pendidikan:
Pesantren sebagai pusat pendidikan Islam dan pertanian.
Zona Pertanian:
Lahan pertanian untuk budidaya tanaman pangan dan hortikultura, seperti sayuran, buah-buahan, dan tanaman herbal.
Zona Peternakan:
Budidaya ternak sapi, kambing, ayam, serta budidaya ikan air tawar.
Zona Wisata Edukasi:
Area untuk wisatawan dengan program seperti farm tour, memetik buah, belajar bercocok tanam, dan mengikuti kegiatan harian pesantren.
Zona Kuliner dan Souvenir: Menyediakan produk olahan hasil pertanian pesantren dan produk lokal masyarakat sekitar.
4. Strategi Implementasi
A. Tahap Persiapan (6 Bulan)
1. Survey dan Analisis Potensi
Melakukan survey lokasi, analisis lahan, dan studi kelayakan. Mengidentifikasi potensi pasar wisatawan dan kebutuhan masyarakat sekitar.
2. Pembentukan Tim Pengelola
Membentuk tim pengelola yang terdiri dari pengurus pesantren, tokoh masyarakat, dan ahli pertanian/agrowisata.
Pelatihan dan sosialisasi konsep agrowisata kepada calon pengelola.
3. Sosialisasi ke Masyarakat
Mengadakan pertemuan dengan warga desa untuk memperkenalkan konsep pesantren agrowisata dan manfaatnya.
Mengajak masyarakat terlibat aktif dalam pengelolaan dan menjadi mitra dalam pemasaran produk.
B. Tahap Pembangunan Fisik (1 Tahun)
1. Pembangunan Sarana dan Prasarana
Pembangunan infrastruktur pesantren, lahan pertanian, peternakan, dan fasilitas agrowisata seperti gazebo, jalur wisata, dan tempat parkir. Penyediaan fasilitas homestay atau penginapan sederhana bagi wisatawan yang ingin menginap.
2. Pengadaan Alat dan Bahan Pertanian
Penyediaan alat pertanian, benih unggul, dan pakan ternak.
Instalasi sistem irigasi dan penampungan air untuk memastikan ketersediaan air sepanjang tahun.
3. Pelatihan dan Pendidikan
Pelatihan agribisnis untuk santri dan masyarakat, mencakup teknik budidaya, manajemen pertanian, dan pemasaran hasil panen.
Pendidikan kewirausahaan untuk mendorong pengembangan produk olahan dari hasil pertanian.
C. Tahap Operasional dan Pengembangan (Berjalan)
1. Pelaksanaan Program Agrowisata
Membuka kegiatan wisata seperti tur kebun, memetik buah, dan belajar bercocok tanam.
Mengadakan kelas edukasi bagi pengunjung terkait pertanian organik dan pengolahan hasil panen.
2. Pengembangan Produk dan Pemasaran
Mengembangkan produk olahan seperti madu, jamu herbal, keripik buah, dan produk-produk lainnya.
Membuka toko oleh-oleh yang menjual produk lokal masyarakat serta hasil pertanian pesantren.
3. Kolaborasi dengan Stakeholder
Bekerja sama dengan pemerintah daerah, dinas pariwisata, dan lembaga pendidikan untuk mempromosikan pesantren agrowisata sebagai destinasi wisata edukasi.
Mengundang investor dan mitra bisnis untuk berkolaborasi dalam pengembangan produk dan perluasan pasar.
5. Target dan Indikator Keberhasilan
Tahun Pertama:
Meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan lokal hingga 1.000 pengunjung per bulan.
Tahun Kedua:
Peningkatan pendapatan pesantren dan masyarakat sebesar 30% melalui penjualan produk hasil pertanian dan kuliner.
Tahun Ketiga:
Menjadi destinasi wisata edukasi favorit di Sukabumi dengan peningkatan jumlah pengunjung hingga 5.000 per bulan dan menjadi pusat pelatihan agribisnis berbasis pesantren.
6. Estimasi Anggaran
.......
7. Sumber Dana
Dana Swadaya Pesantren: 30%
Investasi Mitra dan Sponsorship: 50%
Bantuan Pemerintah Daerah dan Hibah: 20%
8. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dilakukan setiap triwulan untuk mengevaluasi perkembangan proyek.
Evaluasi tahunan melibatkan pihak eksternal untuk memastikan proyek berjalan sesuai rencana dan target yang telah ditetapkan tercapai.
9. Kesimpulan
Pengembangan pesantren agrowisata di Kabandungan, Sukabumi diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi lokal. Selain itu, konsep ini memberikan edukasi berbasis alam dan agama kepada para santri dan pengunjung, menjadikannya sebagai destinasi wisata yang unik dan bermanfaat.
10. Kontak
Pengurus Pesantren Agrowisata: [Nama Kontak Person],
Alamat: [Alamat Lengkap Pesantren],
Telp/WA: [Nomor Telepon/WhatsApp].
Penutup
Demikian proposal ini kami buat sebagai langkah awal untuk mengembangkan Pesantren Agrowisata berbasis pemberdayaan masyarakat di Kabandungan, Sukabumi. Semoga dapat memberikan manfaat yang luas bagi pesantren, masyarakat, dan para pengunjung.
Komentar
Posting Komentar