memikirkan berarti mengundang
Memikirkan berarti mengundang
Contoh, ketika kita berniat ingin datang di suatu tempat, lalu kita membayangkannya terus berulang-ulang, lalu kita berupaya untuk datang ke tempat tersebut, maka sadarilah Allah akan menggerakkan semua yang ada di alam semesta ini untuk merespon sinyal alam pikiran kita dan mewujudkanya. Hal tersebut senada dengan hadis qudsi yang berbunyi Aku (Allah) bergantung Bagaimana prasangka hamba-Ku kepada-Ku.
Pengalaman pribadi, di akhir Ramadhan lalu, tiba-tiba dapat wa dari orang tua khususnya ibu mertua yang tinggal di Balikpapan, inti pesan wa-nya beliau sangat menginginkan bahkan sangat merindukan kami sekeluarga untuk bisa mudik ke Balikpapan tahun ini. Nah sejak saat itu juga yang ada dalam pikiran saya adalah bagaimana caranya bisa mudik ke Balikpapan dan hal itu selalu saya bayangkan berulang-ulang, dan saya terus berdoa kepada Allah berulang-ulang agar Allah mampukan kami untuk bisa mudik ke Balikpapan.
Dihari ke-20 Ramadhan pada waktu itu saya melihat isi dompet hanya ada uang cash 300.000, dan saya cek tiket pesawat 1.300.000/orang, sedangkan kami sekeluarga ada lima anggota, setelah dihitung-hitung harus mengeluarkan uang tiket pesawat, ongkos bus dll kurang lebih 6 juta sekali berangkat, kalau pulang pergi harus persiapan 12 juta. Secara logika sepertinya mustahil bisa berangkat.
Pada saat itu kurang lebih selama 4 hari berturut-turut yang ada dalam pikiran saya hanya "mudik ke Balikpapan" dan selama 4 hari itu pula saya selalu membayangkan wajah kedua orang tua, seakan-akan kami sekeluarga benar-benar berjumpa dengan mereka, dan sayapun membayangkan kerinduan ingin ke Hidayatullah pusat Balikpapan, membayangkan bagaimana isi masjid ar-riyadh dan menikmati keindahan danaunya. Setiap hari di momen-momen waktu mustajab romadhon seperti di waktu sepertiga malam, waktu sahur, waktu berbuka, doa saya secara khusus kepada Allah agar kami dimampukan bisa birrul walidain mudik ke Balikpapan.
Alhamdulillah ketika mau bangun shalat tahajud tiba-tiba mendapat telepon dari keluarga dari Balikpapan, bahwa tanggal 17 April ada tiket murah, dan pada waktu itu juga langsung dibookingkan. Alhamdulillah saat itu saya sangat bahagia dan bersyukur sekali, bahkan tidak hanya itu, ketika kami sekeluarga berencana mau meluncur ke bandara Soekarno Hatta tiba-tiba datang Paman dari Jakarta yang akan menjemput kami untuk diantar ke bandara Soekarno Hatta.
Alhamdulillah bisa terbang sampai Balikpapan dengan aman dan selamat sampai tujuan, setibanya sampai bandara Sepinggan Balikpapan, Alhamdulillah sudah disambut dan dijemput oleh adik ipar dan bersama Bapak mertua. Sungguh menjadi kenangan yang sangat berkesan dan bahagia sekali pada waktu itu.
Setelah kurang lebih tiga pekan di Balikpapan, sempat risau kembali, terus berpikir bagaimana caranya bisa pulang ke Bandung, sedangkan pada waktu itu belum ada uang tiket sama sekali. Seperti pengalaman pertama, saya terus berpikir dan membayangkan bisa pulang ke Bandung, Saya selalu berdoa di momen-momen waktu yang mustajab, dan terus berikhtiar silaturahim ke sana kemari, sesuai janji Allah barangsiapa yang bersilaturahim maka Allah akan melapangkan rezekinya. Hingga akhirnya Alhamdulillah ada hamba Allah yang memberikan tiket untuk bisa pulang ke Bandung kembali.
Dari pengalaman di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, kita harus senantiasa berpikir positif, berhusnudzon kepada Allah, yakinilah bahwa Allah yang memampukan kita, jika Allah sudah berkehendak menolong kita maka semuanya bisa terwujud atas izin-Nya, meskipun secara logika manusia kita tidak mampu.
Demikian sekilas cerita pengalamannya semoga bermanfaat 🙏🙏🙏
📋 More Info:
➡️ Fb/ig : den bagus al fatih
https://www.facebook.com/share/p/jWjPFPzBavzr9C4p/?mibextid=qi2Omg
🛑 YouTube: den bagus motivator
https://youtu.be/gSJ5FyGxxcI?si=onQ__qJgFSSZYDJq
Komentar
Posting Komentar